Wednesday, January 20, 2010
although we felt was right was wrong, it's fatal mistake.
as was also the time we feel we are wrong, it was the opposite.
Oh god give your servant a way out of this burden.
I do not want to feel like this, my heart was suffocating.
which obviously would sooner or later there is a way out.
~Suban-2010~
Wednesday, December 30, 2009
Inspirasi dari teman
Tuesday, December 29, 2009
Rabu (16/12), Pendataan dan Penjelajahan Tim Ekspedisi Garis Depan Nusantara di Pulau Masela, Maluku Tenggara Barat telah berakhir, Selasa (15/12). Selama melakukan pendataan disana, Tim Ekspedisi menemukan fenomena fauna
menarik. Burung Undan Kacamata asal Australia banyak ditemukan di pesisir pantai selatan Pulau Masela.
Koloni Burung Undan Kacamata atau Pelikan Australia (Pelecanus conspicillatus) terlihat mencari makan, berkembang biak, dan membaut sarang di sepanjang pesisir pantai selatan Pulau Masela. Makanan berupa ikan ikan kecil yang berada di perairan Masela menjadi sasaran Burung Undan Kacamata.
Dalam mencari makanan, Burung Undan Kacamata melakukannya secara
berkelompok. Mereka melakukannya dengan cara membentuk barisan dan menyapu ikan ikan yang terperangkap melalui paruhnya. Jika ikan besar tertangkap, mereka melemparkannya lebih dulu ke udara, lalu kemudian memasukkanya kembali kedalam paruh.
Cara lain yang dilakuakn Burung Undan Kacamata adalah dengan cara menyelam. Biasanya ini dilakukan ketika mangsa mulai menjauh dari perairan dangkal. Namun cara ini hanya sedikit ditemukan.Selain ikan, amphibi dan hewan hewan kecil merupakan makanan Burung Undan Kacamata.
Burung Undan Kacamata bermigrasi dari Australia menuju ke tempat yang lebh hangat. Pada bulan Nopember dan Desember, di Australia merupakan puncak musim dingin. Kondisi tersebut menyebabkan berkurangnya pasokan makanan dan minimnya tempat membuat sarang karena tertutup salju.
Sebaran migrasi Burung Undan Kacamata meliputi Sulawesi, Kepulauan Banggai, Halmahera, Seram, Ambon, Kepulauan Halmahera, Pulau Banda, Pulau Masela, dan Pulau Rote. Banyaknya pulau pulau yang tersebar dan banyaknya sumber daya laut menjadikan kawasan tersebut menjadi tempat yang nyaman untuk mencari makan dan berkembang biak.
Burung Indonesia, Salah satu Organisasi Non Pemerintah (Ornop) yang berkonsentrasi dalam pelestarian burung menyatakan kehadiran burung migran tersebut bermanfaat bagi ekosistem alam di sekitarnya. Burung burung tersebut turut berperan dalam menentukan dinamika produktivitas lahan basah, dan ikut menyediakan pupuk alam bagi vegetasi yang hidup di pantai.
Sementara itu, burung burung hutan migran juga mempunyai manfaat bagi ekosistem alam di sekitarnya. Burung hutan berperan sebagai indikator kesehatan hutan dan penyebar bunga dan biji pohon.
Berikut daftar burung burung migran yang ditemukan di Indonesia : Burung Gajah Besar (Numenius arcuata), Cangak Australia (Egretta novaehollandiea), Trinil Pantai (Actitis hypoleucos), Kedasi emas (Chrysococcyx lucidus), Karakalo Australia (Scythrops novaehollandiae), Kirik-Kirik laut (Merops philippinus). Kirik-Kirik Australia (Merops ornatus), Layang-layang Bidadari (Cecropis ariel), Kepundang-Sungu Besar (Coracina novaehollandiae) dan Cikrak Kutub (Phylloscopus borealis).